After I was Born

“Who what am I? My answer: I am everyone everything whose being-in-the-world affected was affected by mine. I am anything that happens after I’ve gone which would not have happened if I had not come. Nor am I particularly exceptional in this matter; each ‘I’, every one of the now-six-hundred-million-plus of us, contains a similar multitude. I repeat for the last time: to understand me, you’ll have to swallow the world.”
― Salman Rushdie, Midnight’s Children

There are two things that define me; reading and travelling.

When I was a little, I had a book before I could read. That’s because when I was 4 years old, I asked my parents to buy me a book though I still couldn’t read. The book itself was without any pictures and contained over 300 pages, about the history of religion and god. In fact, I finished it when I was nine.

Since then books have made me everything I am. They are my mentors, teachers, parents, siblings, motivators, storytellers, entertainers, and good friends. They have influenced, changed, and improved my idea and my life every single day. They correct me when I make mistakes, they guide me through difficult paths, they inspire me to dream and then help me achieve those dreams. Books asked me to cry with my beloved characters and to laugh with them, to feel their pain and to be with them in hard times; to find myself wandering in the wonderful yet dangerous journeys, to visit an unknown place and to be lost on the desired destination; to feel the terror of raining bombs and to feel the horror of a totalitarian regime; to clear my vision and liberate my mission; to satisfy and increase my curiosity, to help me know “whys” and “hows” of everything; to help me feel the world around me, to develop a sense of belonging to people around me; to provide spiritual experience and emotional strength; to accept the truth even when it’s hard and painful, to challenge me with a hard idea and difficult concept; to recognise the beauty of isolation, loneliness and solitude. Anything. Everything.

Today, my yearly target is to read 200 books. I am an omnireader. I read almost every genre of books. I read novels, poems, philosophy, graphic novels, manga, religion, politics, science, conspiracy, classics, biography, horror, memoir, textbook, economy, history, self-help, journals, science-fiction, fantasy, etc. They help me to broaden my horizon—the way I look at the world. I regularly visit bookstores, join book clubs, attend book discussions, and anything else which is correlated with literary activities.

While reading keeps my brain working and feeding, travelling makes me alive. Every new place delivers new experiences, never be the same. Every time I stand on the peak of a mountain, I feel my lungs inflate with the onrush of scenery; air, mountains, sky, fog, grass, breeze, trees, clouds, stones, rain, people. I think this is what it is to be happy. My concept of happiness is very simple; walking on the grass, laying on the sand, swimming in the stream, reading nice books, watching great films, listening to good music, gazing at night skies, talking and walking with someone on the peak of a mountain, or just being alone.

And this blog is dedicated to all book lovers and nature admirers.

Author: Qui

Climbing up the mountain of books and Reading a book while climbing the mountains

38 thoughts on “After I was Born”

    1. Haha. Buat nyelametin tulisan pendakian ngelantur di sebuah forum yang bangkrut sebenernya, Pel. Tapi malah nyaru jadi blog resensi film/buku. Haha.

      Like

    1. Oooo gitu bagus kok tulisan resensi bukunya. Kek baca kolom di koran. Klo yg notes pendakian sih emang ngelantur hahaha.

      Lagi maintain website gue selama liburan. Paling minggu depan udah kelar. Abis ga bisa pasang tulisan under construction 👷 hehe

      Like

      1. Yang pendakian gak diniatkan sebagai catatan trip biasa yg memuat itinerary, biaya, dll. Lebih sekedar uneg-uneg dan curcol selama perjalanan. Haha. Kayak yang di gunung Lawu atau Gamalama, itu full murni curcol gak jelas ampe panjang lebar kemana-mana, haha.Errr… sebenernya semuanya juga setipe sih, hihi.

        Like

        1. Halo kak
          Permisi, salam kenal, nama saya Eka Nur’Aini
          mahasiswa semester 7 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang angkatan tahun 2014.
          semester ini saya mengambil mata kuliah skripsi dimana bahan kajian saya adalah resepsi pembaca terhadap novel Intelegensi Embun Pagi karya Dewi Lestari.
          saya memohon ijin menggunakan ulasan anda untuk dijadikan data dalam skripsi saya, selain itu saya juga meminta tolong kepada saudara semoga berkenan mengisi data berikut sebagai bahan tambahan untuk skripsi saya.

          Nama (memohon semoga dapat diisi dengan nama asli, walaupun sekedar nama panggilannya):
          usia:
          jenis kelamin
          pendidikan terakhir:
          pekerjaan:
          pengalaman buku bacaan (novel atau buku sastra):
          asal daerah:

          pesan ini saya buat dengan sejujurnya dan semoga niat baik ini juga dapat ditanggapi dengan baik. saya mohon maaf jika mengganggu dan ada yang salah, serta berterima kasih atas perhatian saudara.

          Like

  1. Lho kita punya interests yg sama. I also love reading and traveling. Dan jaman dahulu kala juga suka mendaki gunung2 di Indonesia: gunung gede, gunung sumbing. Salam kenal ya 😉

    Like

    1. Hi mee,

      Haha. Untuk reading, saya kayaknya masih bisa membanggakan diri (sotoy dan sombong, haha). Tapi untuk traveling saya masih kalah jauh banget deh sama kamu. Reading your UNESCO’s list makes me green with envy. Haha.

      Saya emang sedang berusaha menularkan virus membaca pada para hiker (dan baru satu doang yang kehasut, haha). Membaca buku di puncak gunung (ditemani musik klasik/jazz bahkan reggae, tetapi lebih sering sepi hanya denger gemerisik angin saja) bener-bener nikmat banget.

      Target saya gak seimpresif kamu. Mendatangi semua taman nasional di Indonesia (dan mengunjungi setiap provinsi) aja masih ngosngosan keteteran, haha. Apalagi pas ke Indonesia Timur, bener-bener sadar kalau menjelajahi daerah sana bisa lebih mahal ketimbang ke luar negeri sekalipun, haha. Udah ah curhatnya, haha.

      Salam kenal mee. Ditunggu kisah-kisah tempat hebatnya lagi.

      Liked by 1 person

    1. Halo juga Mitosm. Salam kenal juga. Yuk baca buku juga lebih banyak. Ada banyak buku bagus untuk dibaca. Jdi harus sedikit gesit bacanya. #nasehat pada diri sendiri, haha.

      Like

      1. Iya, ada banyak, banget. Takut mati duluan :(. Tapi ya, sekalian belajar ikhlas deh. Let go. *cari-cari alasan baca lambat*

        Like

        1. Haha. Hey… Baca dulu aja, bikin target tahunan, terus bikin strategi harian. Misal baca buku minimal sejam sekali dalam sehari. Pasti bakal kecapai kok.

          Like

    1. Hi Willy,

      Ya, terlalu mudah untuk jatuh cinta pada keduanya. Mereka memberikan apa yang tidak bisa diberikan oleh yg lain. Salam kenal.

      Mari mendaki dan membaca lebih banyak!!

      Qui

      Liked by 1 person

  2. Kak, i cant help my self to adoring you so much wkwk. Pengen banget bisa diskusi banyak tentang buku dan travelling. Buku sih terutama, karena aku anak kurang ajar yang belum baca banyak buku tapi udah berani nulis cerita. Thats way, i wanna talk with you and hope you’ll suggest me in good of tips 🙂

    Liked by 1 person

    1. Hai Nur,

      Haha. Saya jadi merasa tersanjung. Haha #ketawa gugup

      Gpp kok kalau mau diskusi ttg apapun. Kamu tau alamat akun Goodreads saya kan ya? Nah, coba kirim PM di akun tsb.

      Sekali lagi, tengkyu uda mampir di blog ini. Tunggu tulisan selanjutnya yak… *padahal mah lg males nulis*

      Salam kenal,

      -Qui

      Like

    1. Ampun Kak… Ampunn.. Sumpah saya gak ngapa-ngapain kucing Kakak. Cuma megang doang. Haha.

      Terima kasih sudah mampir di blog ini. Jangan lupa like, share, dan bilang amin 100x. Haha.

      Like

  3. Berawal dari menambahkan tidak ada new york hari ini di daftar want to read, menemukan review bintang 1 dari mas-nya eh sekarang malah asik menyelam ke berbagai macam post. mantap.

    eh, mas kan ya?wqwq

    Liked by 1 person

    1. Hi Mai,

      Terima kasih sudah mampir di blog semenjana ini ya. Mohon maaf jika ada banyak isi yang bikin gak nyaman. Haha.

      Sila keliling baca-baca, anggap saja rumah sendiri. Nanti bakal ketahuan kok, saya Mas atau Mbak. Haha.

      Salam kenal,

      -Qui

      Like

  4. Hello!

    Your reading goal, though audaciou, is what I covet. For a beginner like me, Could you offer me some advice on how to read more books within a year?

    Like

    1. Hello Misterola,

      Thank you for visiting.

      Well… Let’s do some math. An average novel has 50,000 words if your speed reading capability is 200 words per minute (it’s a “slow reading”), you’ll need 250 minutes (or 4 hours) to finish a book. After several books, you’ll find your best rhythm, and of course, your speed will be increased (starts from an easy book or the book you’re most admired for). I always read for at least 1 hour in a day. You should try it. You will be surprised with your progress. Trust me.

      And the most useful hint is: read more books, spend less on social media.

      Regards,

      Q

      Like

  5. Qui kapan-kapan main ke Palembang, ya! *eh jangan-jangan malah udah pernah haha. Kontak-kontak kalau ke sini. Pingin ngerasain ngobrol dengan orang yang melahap lebih dari 200 buku dalam setahun. Penasaran gimana rasanya -alagh 😀

    Like

    1. Sudah berkali-kali ke sana sih, baik kota Palembang (tapi masih sekitaran Ampera dan pusat kota sih), atau pinggiran seperti Sungai Gerong. Paling jauh kayaknya Lahat dan Gunung Dempo. Jika ada rekomendasi tempat asyik selain yang anti-mainstream, lemme know ya. Tiket Jakarta-Palembang soalnya lumayan murah. Hehe.

      Like

  6. Hi Qui,
    Makasih udah folbek. Waktu itu mau say hi salam kenal tapi keburu tersepona sama 200 buku/taunnya 🙂
    Terus aku mau contek daftar filmnya ahh..

    Dita

    Like

    1. Hi Ditaa,

      Errrr… Wew. Apalah saya ini, hanya baca buku-buku murah dan murahan belaka. :/

      Haha. Kalau belum terlalu familiar dengan film-film yang disebutkan, siap-siap menemukan dunia sinema yang menarik dan berbeda dengan sebelumnya. Happy watching.

      Salam,

      Q

      Like

Leave a reply to Qui Cancel reply